"Kau baik-baik saja, Ai?" Aku meliriknya sekilas. "Sangat baik." Dia mendengkus. "Apa yang menarik dari Tama? Kau selalu semangat setiap yang berhubungan dengannya. Masih persis seperti dulu." Aku malas menanggapinya. Harus berapa kali kukatakan, Tama adalah duniaku? Tempatku pulang. Kami sekarang berbelok ke kiri lorong dari lantai dasar ini, memasuki area kolam renang yang full lampu hias dan meja makan. Ada yang bermain di air, duduk santai di pinggiran kolam, berciuman, menari gila diiringi musik DJ, dan menikmati acara bakar-bakar. Semua seolah bergembira, tanpa beban. Bagai dunia milik malam ini. Ero merangkul bahuku saat Dimas--yang hanya mengenakan boxer--mendatangi kami. "Kau dari mana saja? Gadis-gadis di sana menunggumu." Dia sedikit teriak saat bicara karena alunan musik b