Pagi ini Safana bolos kerja, dengan dalih tidak enak badan padahal dia menghindari Shaka. Beruntung tidak ada kuliah, jadi Safana bebas meringkuk di dalam selimut. Setelah mengirim pesan super singkat, Safana mematikan ponsel sampai sekarang. Takutnya Shaka menelpon, merecoki dengan banyak pertanyaan yang berujung terbongkarnya kebohongan Safana. Ya mau gimana lagi, kejadian kemarin masih terngiang-ngiang di kepala. Tidurpun dia tidak nyenyak, benda tegak itu membayangi Safana sampai ke dalam mimpi. Demi anakonda yang ada di hutan sss sana, Safana benar-benar mengantuk tapi tidak bisa terlelap. Bolak-balik posisi tidur tidak membantu sama sekali, dia resah lalu berujung kesal sendiri. Kaki Safana menendang kasur, menimbulkan suara gedebuk yang nyaring. Lampiasan dari kefrustasian, karena