BAB 25 – Safana Terguncang

1856 Kata

Safana cemberut, sementara Riko terkekeh geli melihat ekspresinya. “Kalau lo benar-benar senggang, baru kita ke bioskop, Mbak. Gue nggak pa-pa yang ini dibatalin lagi, soalnya lo udah punya janji penting sama dia. Jangan merasa bersalah, anggap ini balas dendam lo ke gue buat yang kemarin-kemarin.” Mereka berjalan bersisian menuju halte depan, di mana Shaka sudah menunggu dengan tampang tidak berdosa–tidak mau tahu, yang penting Safana harus mau diantar-jemput Shaka. Tadinya Safana menolak halus, merasa tidak nyaman karena sudah dua kali membatalkan rencana jalan dengan Riko, tapi cowok itu justru tidak keberatan menemani sampai depan. “Nanti nggak usah direncanain lagi, ujung-ujungnya pasti kayak gini. Aku bakal ajak kamu mendadak aja, Ko. Pokoknya pas jam kantor. Karena kalau nggak, ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN