BAB 20 – Safana dan Kegalauannya

1747 Kata

Safana dan Kamania ke perpustakaan untuk mencari beberapa buku. Setelah ketemu, mereka menempati meja paling pojok supaya bisa mengobrol tanpa mengganggu yang lain. Safana mengeluarkan binder untuk membuat catatan, sementara Kamania terlihat menghapal beberapa lirik lagu. Keduanya tenggelam selama beberapa saat, sebelum kemudian Kamania mengakhiri keheningan.“Safa jujur sama Kama, tadi pagi Shaka jemput di depan, kan?” tebaknya langsung, juga tepat sasaran. Membuat Safana menggigit lidah, lalu pelan-pelan mendongak. “Mas Aja yang bilang. Waktu ke ruangan cctv, dia nggak sengaja liat kamu mengendap-endap memasuki sebuah mobil. Mas Aja hapal plat Shaka, jadi dia kasih tahu hal ini ke Kama.” “Iya, itu tuan muda,” jelas Safana yang lebih terdengar seperti mengeluh. Padahal sebelumnya sudah gi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN