“Apa yang sudah kalian lakukan?!” Bentak Thomas dengan geram.
“Aku tidak ingat.” Peter perlahan memijat kepalanya yang terasa berdenyut-denyut.
“Karlota, apa yang terjadi? Kenapa tadi kamu menjerit?” Anya meminta Karlota untuk menjelaskan.
Karlota yang masih tersedu-sedu menyeka air matanya dan menatap semua orang dengan wajah yang penuh dengan rasa sedih.
“Semalam, Tuan Peter tiba-tiba saja datang dan masuk ke dalam kamar saya dalam keadaan mabuk. Saya tidak tahu kenapa tapi tiba-tiba saja dia memeluk saya dengan erat dan meskipun saya sempat meronta tapi akhirnya Tuan Peter terus saja mendesak dan mendorong saya dengan kasar sehingga saya terjatuh ke lantai dan pingsan. Begitu bangun, saya sudah dalam keadaan tanpa busana dan Tuan Peter ada di sebelah saya. Karena itulah saya menjeri
