“Pagi Thomas, kamu nyenyak sekali tidurnya,” sapa Vivian yang sedang berbaring di sebelah Thomas. “Itu karena semalam kita melakukannya berkali-kali, tenagaku terkuras, itu sebabnya aku jadi tertidur dengan pulas,” sahut Thomas sambil memeluk Vivian. “Benar, kamu juga sangat buas semalam, aku kerepotan dan kita mencapai kepuasan itu sampai dua atau tiga kali.” Thomas mengangguk dan mencium dahi serta pipi Vivian dilanjutkan dengan melumat bibirnya yang ranum hingga bangkit kembali gairah dirinya yang semalam sudah terlampiaskan itu. Vivian menepis tangan Thomas yang mencoba menyentuh titik sensitif dirinya, ia menatap Thomas dan menggeleng. “Jangan, ini sudah pagi. Sudah waktunya kita mandi, sarapan dan beraktivitas. Kamu juga harus bekerja kan?” Thomas menarik nafas dan mencoba menu