Peter tiba di apatemennya, dengan marah dia membanting pintu lalu masuk dan menghempaskan tubuh di atas sofa. “Sialan! Aku tidak mengira kalau Anya ternyata akan meninggalkanku begitu saja! Padahal selama ini aku sudah membuatnya bertekuk lutut dan berada dalam genggaman tanganku. Terlebih ternyata Bosnya di kantor pun adalah sugar daddy yang aku kenalkan kepadanya. Mereka akan segera menikah! Ini benar-benar hal yang tidak aku duga dan sangat merugikanku!” Peter meraih kaleng soda dan hendak meminumnya ketika ia menyadari jika kaleng soda itu ternyata sudah habis, sembarangan dia melemparkan kaleng soda kosong itu. Ia terpaksa bangkit dan berjalan menuju ke dapur dan membuka kulkas, ternyata di dalam kulkas itu pun sama sekali sudah tidak ada minuman dan juga makanan. “Astaga! Aku lupa