2 bulan berlalu. Adam dan Nada menjalani hidup bagai boneka. Tersenyum hanya jika diajak tersenyum, bicara seperlunya saja. Besok Nada dan Dita akhirnya di wisuda dan menyelesaikan pendidikan S1 hubungan internasional. Nada sudah mempersiapkan keberangkatan ke luar negeri. Gadis itu berencana melanjutkan kuliah di universitas Groningen Belanda.
"Apa kau punya waktu? Aku ingin bicara." tanya Dita.
Gadis itu masuk ke kamar Nada tanpa menunggu persetujuan sang pemilik kamar.
"Kalau bicara soal kak Adam, aku tidak ingin mendengarnya." balas Nada.
"Bukan tentang kak Adam, tapi tentang kita. Kita akan berpisah dalam waktu yang lama. Aku pasti akan merindukanmu." ujar Dita.
Nada mendengus pelan. "Rindu? Sejak kapan kau merindukan gadis yang selalu kau benci? Harusnya kau bahagia. Kalau aku
