Tatapan mata Citra langsung bertemu dengan tatapan Bu Cahya. Andin berlari mendekati neneknya. "Ini nenek?" Tanya Andin. "Iya, Sayang." Cakra yang menjawab, karena Bu Cahya tak mampu berkata-kata. Hatinya terlalu bahagia, disambut senyum sumringah cucunya. "Nenek!" Andin meraih telapak tangan Bu Cahya. Dicium punggung tangan neneknya. Lalu diletakkan telapak tangan Bu Cahya di atas kepalanya. "Doakan Andin jadi anak pintar ya, Nek. Andin senang sekali punya nenek. Eh, kakek mana? Kata buna, Andin punya kakek juga." Andin langsung bicara panjang pada Bu Cahya. Seakan ini bukan pertemuan pertama mereka. "Ini kakek, Sayang." Pak Raska duduk di sofa. Andin mendekati kakeknya, dicium punggung tangan kakeknya. Lalu ke dua tangannya melingkar di leher Pak Raska. Pak Raska mengangkat cucun