Citra cukup terkejut dengan kedatangan pelayat dari kampung Hendra. Mereka datang dengan beberapa buah mobil bersama Pak RT. Para pelayat dari kampung itu banyak yang menceritakan kebaikan Hendra pada Citra. Meski tinggal jauh dari kampung, tapi Hendra tidak lupa dengan kampung halamannya. Walau jarang pulang kampung, tapi Hendra selalu menitipkan uang pada Pak RT untuk kegiatan keagamaan yang dilakukan di musholla. Atau ada sumbangan apapun untuk kemajuan kampung. Karena itu, meski jauh di mata, tapi Hendra tetap ada di hati warga kampungnya. Orang tua Hendra saat masih ada juga dikenal dermawan. Pemakaman dilakukan di bawah rintik hujan. Si kembar tidak diajak ke pemakaman, mereka tinggal di rumah dengan Imah, dan nenek Imah. Citra merasa terharu, karena banyaknya pelayat yang datang. B