“Sayang, kau terlihat cantik.” David mendekati Susan yang sudah siap berangkat menghadiri undangan makan malam salah satu teman Susan di restoran berkelas. Susan terlihat cantik dengan gaun berwarna navy dengan tali spageti mengekspos bahunya. Punggungnya yang mulus terlihat. Rambutnya di-blow, sangat indah. Sepatu dengan heels tinggi menghiasi kakinya. David sendiri tampak tampan dengan kemeja burgundy dan celana bahan. Sepatu hitamnya tampak mengilat. Sebuah Alexander Christie menghiasi tangannya. David memandang Susan tanpa kedip. Meski Susan tidak secantik Diana, tapi malam ini Susan memang cantik. Dan dia adalah pria normal. “Aku jadi tidak ingin pergi.” “Jangan mulai! Kau tahu aku masih kesal karena kau melamarnya.” “Ya Tuhan, Sayang. Kenapa masih membahas itu? Ayolah.” “Ayo b