Tidak hanya sekali itu Ervan membawa perempuan ‘sakit’ ke rumah mereka. Menyetubuhinya dengan biadab dan memaksa Febi menonton perbuatan mereka di sudut kamar dengan tangan dan kaki terikat. Awalnya, Febi masih menangis dan memohon-mohon, sembari berdoa semoga putranya tetap terlelap ketika ayahnya sedang melakukan perbuatan mengerikan di kamar sebelah. Lama-kelamaan, Febi menjadi kebal. Tatapan matanya kosong dan dia hanya duduk mematung melihat Ervan dan perempuan bayarannya saling menyakiti. Dia juga tidak merasa mual dan muntah lagi tiap melihat keduanya mencapai o*****e dengan cara tak wajar. Dia hanya mendesah dan merasa kasihan kepada mereka berdua. Terutama kepada Ervan. Bagaimanapun juga, dia adalah ayah dari putranya. Suami pilihannya. Dia tidak bisa lupa kenyataan itu. Sejak