“Bilqis, itu tadi siapa?” Cindy sudah menggeser kursinya ke arah Bilqis. Bilqis mengangkat telunjuknya. Dia tidak bisa menjawab karena dia masih meminum air putihnya. Rasa haus menyerangnya setelah kembali dari polres dan bank siang hari begini. “Siapa?” tanya Bilqis. Dia tahu Cindy menanyakan Jindan, tapi dia memilih pura –pura tidak mengerti saja. “Cowok tadi. Yang nemuin kamu di bawah. Dia siapa?” “Teman.” “Teman apa teman?? Kok sepertinya aku nggak yakin.” “Ck! Kenapa kamu malah nggak percaya? Memangnya kamu pikir dia siapa?” “Bukannya kemarin dia yang ngantar kamu kerja?” Cindy memicingkan matanya. Dia sungguh penasaran. Bilqis terdiam. Dia lupa kalau kemarin Cindy melihatnya diantar Jindan. “Dia tetanggaku. Kemarin motorku mogok. Jadi dia yang ngantar aku,” jawabnya asal. “