Aku sungguh tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan restu dan maaf dari ayah dan ibu Bilqis. Semua berawal sejak Desi, dengan beraninya, datang ke tempat kerja Bilqis, aku menjadi tidak tenang. Aku menyadari kalau dia benar-benar gadis yang nekat. Dan benar saja! Beberapa hari kemudian, dia berulah dengan memegang tanganku dan mengabadikannya. Aku takut gadis itu akan berbuat nekat. Aku merasa sangat bersalah pada Bilqis. Meski kami belum dekat bahkan sebenarnya sudah halal untuk melakukan apapun, tapi aku sangat menghormatinya sebagai istri. Apalagi, Bilqis juga tidak pernah melakukan hal buruk padaku atau pada pernikahan kami. Dan aku bersyukur untuk itu. Aku memutuskan untuk melakukan sesuatu agar pernikahanku dengan Bilqis tidak akan goyah. Aku tidak pernah berc