"Rara, kita ke rumah Airanya besok aja ya. Tahan dulu emosinya!" ucap Husein merengek. Ia lelah seharian bekerja. Dan sekarang istrinya ingin meluapkan amarah pada Aira. Husein sudah tak punya tenaga lagi untuk menyetir. "Gak bisa. Dia udah mengibarkan bendera perang. Aku harus lawan." ucap Rara kekeuh. Ia tidak terima gadis kegatelan itu merecoki rumah tangganya. Sok-sokan ngirim paket kurang ajar lagi. Pokoknya, Rara harus melampiaskan amarahnya saat ini juga. "Ayo, Mas. Antar aku ke sana. Kamu tau kan rumahnya." Rara menarik lengan Husein. "Sayang, besok aja ya. Hari ini aku beneran capek." keluh Husein. Tapi, rasa kasihan sedikit pun, tidak ada dari Rara. Rara tetap ngotot ingin ke rumah Aira. Masalah harus dituntaskan, bagaimanapun caranya. "Pasti akal-akalan kamu aja kan. Biar