23. Polos

892 Kata

Tumpah sudah air mata yang Rara tahan-tahan. Ia menangis terisak. Dengan genggaman tangannya yang lemah, Rara menarik kaus Husein dengan kuat. "Ya, kakak memang benar. Hanya kak Husein yang boleh menyakitiku. Dari dulu sampai sekarang kak Husein selalu menyakitiku. Apa masih belum puas kak? sakiti saja terus kak. Ayo sakiti! kakak mau tampar aku? silahkan!" jerit Rara histeris. Wajahnya memerah dengan air mata yang bercucuran. Tak bisa ia gambarkan lagi, betapa rasa sakit hatinya. "Apa kakak tanya alasan kenapa aku malam-malam keluar rumah? apa kakak tanya kenapa aku sampai nekat seperti itu?" jerit Rara memukuli d**a Husein dengan brutal. "Itu semua demi kakak. Aku khawatir dengan kakak yang sampai tengah malam gak pulang. Apa aku salah mengkhawatirkan suamiku sendiri? jawab kak!" "D

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN