"Ah kak Biyan marahnya terselubung modus nih, ya sudah aku milih kakak gantiin aja dasternya... nih silahkan" aku mendekatinya dan menyodorkan badanku, kak Biyan terlihat sedikit gugup dan mundur beberapa langkah menjauhiku.
"Ehemmmm kakak nggak modus, kakak serius loh Ai... ya sudah sini kakak gantiin daster jelek kamu!" kak Biyan yang tadinya mundur berbalik maju mendekatiku, kali ini aku yang mundur. Bukan nggak mau tapi di luar masih ada Ocean, Gibran dan tukang perabot yang aku yakin belum selesai memasang perabot yang dibeli kak Biyan.
"Hahahaha... nggak perlu repot-repot! aku bisa kok ganti sendiri" tolakku dan langsung berancang-ancang membuka daster yang kata kak Biyan jelek, beuh nggak tau saja kalo aku beli daster ini di salah satu butik batik ternama di Indonesia, hargapun lu
