Rania bernapas lega, akhirnya ia bisa menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Ia sudah mengurus semua keperluan meeting yang terpaksa diundur dua jam. Bukan karena Rania kesiangan, tapi karena klien yang meminta kelonggaran waktu dikarenakan penerbangannya delay. Klien kali ini memang bukan klien sembarangan, beliau langsung terbang dari Jepang untuk meninjau langsung kontrak kerja sama dengan DPC (Dirgantara Persada Company). Semenjak diakuisisi oleh Dirgantara grup, perusahaan Rania berubah nama jadi Dirgantara Persada Company dan direktur utamanya Rehan Dirgantara.
"Rania, sudah semua?" tanya Rehan saat mengecek ruang meeting yang akan dipakai.
Rania mengangguk mantap. "Sudah Pak. Semuanya sudah saya cek, semua berkas yang Pak Rehan minta fotokopikan juga sudah saya persiapkan."
"Bagu
