Rania berkali-kali mengembuskan napas kasar, bahkan setelah mobil yang dikendarai Rehan keluar dari rumah sakit. Ketegangan memang berangsur lenyap, tapi rasa gelisah, gusar serta pikiran-pikiran negatif masih menghantui dirinya setiap detik. Apalagi ketika mengingat ucapan mama Rehan mengenai uji coba kelayakan Rania sebagai calon menantu Dirgantara. Uji coba? Rania berdecih sinis dalam hati. Memangnya ia ini dianggap apa? Metromini? Apa sebegitu tidak pantaskah dirinya sampai harus diuji coba terlebih dahulu? Oke, Rania akui, dirinya memang tidak pantas bersanding dengan Rehan Dirgantara. Ia tidak pintar, tidak kaya, tidak juga memiliki derajat sosial yang tinggi. Rania sama sekali tak punya apa-apa yang bisa diunggulkan, setidaknya untuk dijadikan alasan kalau ia pantas menyandang