Rania berjalan beriringan dengan Kayna, keduanya baru saja keluar dari lift. Setelah tiba di depan ruang rawat VVIP, Rania menghentikan langkahnya dan langsung berbalik menghadap Kayna yang juga ikut menghentikan langkahnya di belakang Rania. "Aku cuma akan mengantar kamu sampai sini," kata Rania. "Kamu masuk sendiri nggak apa-apa kan?" Ia menatap khawatir pada Kayna. Takut jika emosi sahabatnya itu belum stabil. Tapi ia tak bisa membantah perintah Rehan yang ingin bertemu dengan Kayna. Apalagi laki-laki itu mengancam akan menempuh jalur hukum jika tidak ada itikad baik dari Kayna langsung. Kayna mengangguk pelan. "Aku nggak apa-apa, kamu nggak perlu khawatir." Kayna menghela napas kasar, melihat bagaimana Rania menatapnya. Seolah sahabatnya itu menyangsikan ucapannya. "Kamu tenang sa