Suasana tempat terapi tidak terlalu ramai. Ada banyak pasien belajar berjalan, bergerak, dan olah raga dibantu oleh suster maupun terapis. Hari ini Retno yang menemani Kiara terapi karena Milea ada urusan dengan Leonard. Ia mengikuti intruksi terapisnya dengan penuh perhatian. Semangatnya untuk bisa berjalan lagi sangat membara. Kecelakaan tidak akan mematahkan semangat Kiara. “Sebaiknya kamu berjalan perlahan, berpengangan pada pinggiran karet. Jangan takut jatuh, semakin kamu berani semakin cepat juga kamu sembuh.” Kiara mengangguk, memahami perintah dari terapisnya. Dengan menopang pada pinggiran lapangan kecil yang merupakan area khusus terapi, ia mulai berjalan perlahan. Di sekitarnya ada banyak pasien melakukan hal yang sama. Beberapa orang tua sedang terapi menggunakan bola, alat-