BAB 110

1315 Kata

Milea menatap Kiara yang berbaring di ranjang dengan perban menutup wajah, kaki, serta lengan. Tidak sanggup menahan isakan dengan air mata mengalir di sela-sela pelupuk. Ia tidak ingin menangis tapi masalah yang datang bertubi-tubi tak urung membuatnya sedih. Setelah hari ini dirinya mengalami penyiksaan harus melihat Kiara yang berbaring kesakitan di ranjang. Ia menarik kursi, duduk di samping ranjang. Meraih jari Kiara dan menempelkan ke pipinya. Tangan yang dingin bertemu dengan kulitnya yang hangat. Hati Milea mencelos dalam kekuatiran dan rasa sakit. Di belakangnya Retno sedang bercerita tentang bagaiman menemukan Kiara pertama kali. Ada Isaac yang duduk terpekur di sofa tanpa kata. Menunduk menatap lantai dingin. “Saya nggak nyangka kalau Kiara akan ke taman sendirian. Saya hanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN