Perkataan yang dikatakan sang Tante benar benar menusuk hatinya, membuat Rose tidak bisa memikirkan apapun lagi. Bahkan tidak bisa memikirkan tentang makanan yang akan dia buat. Tertampar oleh kenyataan kalau dirinya memang tidak baik. “Gak gitu, Ibu harus perhatikan apa yang Ibu bicarakan,” ucap Bibi yang mendengar apa yang dikatakan sosok tersebut. “Kalau tidak tau ceritanya, jangan menghakimi. Ibu Farah juga tidak apa apa. Beliau mempercayai Non Rose. Semua orang pernah berbuat kesalahan.” “Ya ampun, saya Cuma ngomong. Lagian kenapa Bibi malah ikut campur?” “Ibu Farah pasti akan sedih jika denger ini, bagaimana menantu kesayangannya diperlakukan seperti itu.” “Kesayangan gimana? Mbak Farah Cuma belum sadar aja,” ucap Bibi. Kemudian dia menatap Rose yang hendak melangkah pergi. “Non,