Mendadak aku ragu pulang ke kost. Karena ada kemungkinan mereka akan menginterogasi. Bertanya ini dan itu, yang benar-benar malas kujawab. Bukan menghindar atau lari, tapi keingin-tahuan mereka membuatku risih. Dan menjelaskan adalah hal yang paling melelahkan. Mungkin karena Mas Bima peka, pagi itu setelah makan bubur di tempat langganannya, dia membawaku keliling-keliling tidak jelas. Tidak tahu tujuan, hanya di jalan sambil mengobrol-ngobrol ringan. Menjelaskan seputar kesehariannya di kantor, di rumah, di manapun. Aku mendengarkan, kadang menanggapi jika perlu. Jujur, ini membuat rileks dan santai. Bagaimana bisa ketika seseorang bicara, aku hanya diam dan bernapas di sisinya saja sudah merasa cukup? Kedekatan kami hampir memasuki tiga bulan. Setelah pertama kali dia menemuiku dan me

