36 – Akan Berjuang Sampai Diterima

1988 Kata

Satu notif pesan masuk, membuyarkan konsentrasiku yang sedang mempersiapkan powerpoint untuk keperluan seminar proposal skripsi. Jam masih menunjukkan pukul delapan. Biasanya kalau tidak Oma Ayu, Mama Rani yang rutin mengingatkan untuk tidak bergadang. Kata mereka, aku tidak boleh terlalu memaksa diri sendiri. Bekerja keras secukupnya, istirahat juga harus secukupnya. Kuambil ponsel yang letaknya tidak jauh dari laptop. Sempat aku mengernyit karena nomor baru yang masuk. Sejauh ini aku jarang memberi kontak WA, kecuali pada teman kost, teman satu bimbingan, ibu kost, Madam Laila, owner tempatku mengambil barang, costumer, Oma Ayu, Mama Rani, dan Papa Pras. Saat masuk ke ruang obrolan, rasa bingungku terjawab. Lucunya, karena terbiasa dijahati, aku tidak percaya dengan perubahan besar ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN