56 – Rumah Tangga Sebenarnya

1716 Kata

Oma Ayu dan Mama Rani turut bantu mengemas barang-barang. Padahal aku sudah menolak, tapi mereka yang antusias tidak sedikitpun mendengarkan. Bahkan mereka mengambil alih pembicaraan dengan Bu Nani nanti, sementara aku disuruh fokus berpamitan pada penghuni-penghuni kostnya saja. Oma Ayu juga lebih siap dari yang kubayangkan. Beliau menyediakan bingkisan perpisahan, sebagai tanda terima kasih karena sudah menerima dan menjadi teman baikku selama di sini. “Nggak asik tinggalnya cuma sebentar doang,” celetuk Diki ketus. “Padahal udah rame, kamarnya keisi semua. Apa lagi lo se-frekuensi sama kita-kita. Dikira bakal minimal sampai lo tamat kuliah, eh ternyata enggak.” “Iya, nih. Kak Asha kenapa? Apa sebenarnya Kakak nggak nyaman ya sama kita, jadi mutusin buat tinggal sebentar aja? Kalau ben

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN