Kosong

1114 Kata

Semilir angin pagi tampak menerbangkan dedaunan yang menguning, embun pagi yang terasa menusuk kulit kini tampak masuk menyelinap ke sela-sela jendela yang memiliki ukiran rumit. Pangeran Rexi yang masih memejamkan kedua matanya, kini tampak sedikit terusik saat dinginnya udara pagi terasa menusuk tulangnya dalam tidur. Ia tampak menarik selimut yang dikenakannya, sebelum ia pada akhirnya terbangun mengerjapkan kedua matanya pelan. Pangeran Rexi berdiri dan mengambil mantelnya yang berada tak jauh darinya, ia mamakai mantel tersebut saat menyadari bahwa musim dingin rupanya telah tiba menggantikan musim kemarau panjang beberapa waktu yang lalu. Pada musim peralihan seperti ini memang udara akan menjadi sangat dingin di kerajaannya, sehingga ia memutuskan untuk menyalakan pera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN