'Hah... Akhirnya selesai.' Pangeran Rexi dapat bernapas lega setelah mengetahui semua pekerjaannya selesai. Dengan segera ia membereskan semua berkas-berkasnya dan beranjak dari duduknya untuk kembali ke kamarnya. Saat telah sampai di dalam kamarnya, ia dikejutkan ketika melihat Xien yang terbangun dengan air mata yang telah meluncur bebas di atas pipinya. Dengan segera Pangeran Rexi menghampiri Xien dan menenangkannya. "Kenapa kamu menangis Putri Xien?" Pangeran Rexi duduk di tempat tidur Xien, tepat di samping Xien. Tetapi pertanyaan Pangeran Rexi hanya dibalas Xien dengan meletakkan kepalanya ke dalam dekapan d**a Pangeran Rexi. Sedangkan Pangeran Rexi hanya bisa memeluk pundak Xien yang bersandar di dadanya sambil mengelus pelan lengan Xien guna menenangkan Xien. "Tenang

