21: Di Sidang Mertua

1996 Kata

Bagas mengatupkan bibirnya, menatap ketar-ketir kearah dua orang di depannya. Disebelahnya Dara cuma bisa menunduk seolah pasrah lahir batin. Heri menatap datar lelaki di depannya ini. "Kamu menyelinap ke kamar Dara?" Tanya Heri dengan nada rendah yang bikin merinding bulu kuduk Bagas. "Maaf saya salah." Lantang Bagas sok tegar padahal sudah hampir nangis sekarat. Heri menopang kedua tangannya diatas lutut, dengan posisi badan sedikit menyondong ke depan. "Kamu tau kalau kamu salah?" Tanya Heri seperti jebakan untuk Bagas. Mau mengelak mana mungkin karena ia barusan mengaku salah, tapi kalau mengiyakan itu sepertinya akan jadi bumerang untuk dirinya sendiri. Bagas harus bagaimana???? "Jawab!" "I-iya saya salah, saya akan menerima hukuman apapun dari Bapak." Bagas memejamkan matanya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN