39: Honeymoon

1782 Kata

"Ini kamar kamu, kamar Adik kamu ada di lantai bawah biar gak capek turun tangga." Heri menunjukkan kamar berdinding abu-abu putih di depannya. Bian membasahi bibirnya, mengangguk kikuk. "Terimakasih, Om." "Kok Om, sih?" Heri menepuk punggung Bian, tersenyum ramah. "Mulai sekarang kamu panggilnya Papah, dan untuk selanjutkan semua yang kamu mau kamu bilang sama Papah, apapun bakal Papah turuti." "Om terlalu berlebihan." Heri mencebik. "Masih panggil Om? Dan Papah gak berlebihan, kamu sekarang Putra Papah jadi sudah menjadi kewajiban Papah buat bahagiain kamu." Heri sangat tulus saat mengatakannya, jujur sebenarnya ia sangat ingin seorang anak lelaki tapi yang lahir justru anak perempuan berjiwa tomboy. Untung Dara hasil cetakannya sendiri, jadi ia terima lapang d**a. Hahaha ia cuma b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN