Pagi itu, seperti biasa airyn menjalankan aktivitasnya bersama anak-anak. Tapi, dia merasa sedikit canggung dan malu saat bertemu dengan Arvyn mengingat perbuatan konyolnya tadi malam. Oleh karena itu, seharian ini dia menghindari Arvyn. Tak mengerti juga, kenapa Arvyn masih berada di panti. Dia kira, Arvyn hanya akan menginap satu malam saja. Tetapi ternyata, dia salah. Ingin menanyakannya pun, dia tidak mungkin melakukannya. Arvyn pasti akan besar kepala nanti. Perbuatan konyolnya tadi malam entah, mendapatkan keberanian dari mana. Euforia yang terjadi dalam hatinya, tersentuh dan memberontak kala melihat Arvyn benar-benar menepati janjinya dengan melakukan tugas seperti seorang ayah selama seharian penuh. Dia terharu dan juga takjub. Arvyn berubah. Tak seperti Arvyn yang dulu lagi yan

