Airyn menggeleng tak percaya. Bisa-bisanya pria itu berbuat kurang ajar kepada dirinya seperti ini? Penolakan yang bagaimana lagi harus dia lakukan? Lalu, jawaban? Jawaban seperti apa yang pria itu inginkan darinya? “Jawaban apa maksudmu? Tidak ada yang perlu aku jawab!” Airyn mencoba untuk terus memberontak. Tangannya beberapa kali mendorong d**a Arvyn agar menjauh darinya. Tapi sayang, tidak bisa. Pertahanan Arvyn terlalu kuat. “sekarang, tolong lepaskan aku!” teriak Airyn—muak. Bukannya melepaskan Airyn, Arvyn justru membawa Airyn ke dalam pelukannya. Memeluk Airyn erat, se akan tak mau melepaskannya lagi. "Tidak akan pernah, Airyn. Apa kamu tau bagaimana aku tersiksa selama 1 tahun terakhir karena kehilanganmu? Sekarang, aku tidak akan melepaskanmu lagi.” Suara Arvyn bergetar. Dia

