"Tidak, Pa! Aku mencintainya. Aku tidak mau menceraikannya!” Arvyn berteriak. Tidak. Dia tidak akan pernah mau benar-benar berpisah dengan Airyna. Tidak. Tidak akan pernah. "Maka jangan menjadi pria bodoh seperti itu b******k! Atur hidupmu dan cari Airyn. Atau aku akan benar-benar membuatnya bercerai denganmu!” balas Raka, lalu menutup pintu kamarnya. Bik Lani menghampiri Arvyn, "Tuan, saya obati dulu lukanya,” ucapnya dan Arvyn pun kembali berbaring di ranjangnya setelah papa dan mamanya benar-benar pergi. "Bibi?” panggil Arvyn dengan lemah. "Ya, Tuan,” jawab bik Lani mencoba menyembunyikan tangisnya melihat keadaan Arvyn. Sudah hancur, sekarang tuannya itu harus mendapatkan amarah dari ke dua orang tuanya. "Apa Airyn mencintaiku?” tanya Arvyn, dan seketika air matanya lolos b

