Ahsan yang duduk di luar coffee shop, terkejut melihat istrinya berlari ke arahnya sambil menangis. Gegas, ia menghampiri Shanum secepat mungkin. Shanum yang melihat Ahsan berlari ke arahnya pun, langsung berhambur memeluk Ahsan. "Kamu kenapa, hey?" tanya Ahsan penuh kekhawatiran. Pasalnya, saat ia meninggalkan Shanum untuk menemui sahabatnya itu, raut wajah Shanum terlihat begitu bahagia. Tidak seperti sekarang ini, penuh air mata. Shanum tak menjawab. Hanya sanggup menggelengkan kepalanya saja sebagai jawaban. Ahsan memilih tak bertanya lagi. Ia lebih memilih untuk membawa Shanum saat itu juga, dan membiarkan Shanum menumpahkan tangis sepuasnya di dalam mobil sementara ia mulai melajukan kendaraannya. Sesampainya di rumah, kondisi Shanum sudah lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Ah