Bab 88. Hasutan Bik Ndari

1240 Kata

Pandu bangun lebih awal pagi itu, dan dia mendapatkan Erina duduk di tepi ranjang. Bukannya menegur Erina, dia malah membangunkan Keenan. Mungkin karena semalam dia membahas hal-hal aneh dan tidak masuk akal dengan Keenan, Pandu jadi bergidik dan agak takut dengan Erina, yang bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dengan dirinya. Erina bingung dengan beberapa selang yang menempel di tubuhnya. Tapi karena lemas, dia juga tidak bisa berbicara. “Mama?” Keenan terkejut, dan Pandu langsung ke luar kamar, hendak memanggil petugas. “Keenan, Mama haus,” kata Erina lemah. Dalam sekejap, kamar Erina dipenuhi beberapa staff. Mereka memeriksa tubuh Erina, juga seorang dokter yang memeriksa data di layar komputer. Erina yang lemas, kembali rebah di atas ranjang dengan posisi setengah duduk, dan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN