Bab 87. Kabar Mengejutkan

1288 Kata

Pertanyaan papanya membuat jantung Keenan berdetak cepat. Raut wajahnya berubah cemas, dia sampai berdiri dari duduknya. Keenan menoleh ke arah mamanya yang masih terbaring lemah, rasanya ingin pergi dari rumah sakit dan memastikan keadaan Winda baik-baik saja. Namun, dia mengingat pesan Hikam bahwa dia harus menjaga mamanya dan Hikam yang akan menjaga Winda di rumah. “Keenan, pastikan anakmu yang dikandung Winda. Kamu pergi saja ke rumah Winda sekarang, biar Papa saja yang jaga mamamu.” Dada Keenan terasa begitu sesak, dan matanya memanas, membayangkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dengan tangannya yang gemetar, Keenan mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Hikam. “Ya, Keenan? Bagaimana kabar mamamu?” Hikam langsung menanyakan keadaan Erina. “Masih belum sadar, Hik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN