Bab 81. Kepergian Keenan

1194 Kata

Tanpa pikir panjang, Keenan menandatangani semua berkas yang Irman serahkan kepadanya. Setelahnya, Keenan terduduk menenangkan diri, memejamkan matanya karena merasa sangat letih. Semua yang ada di ruangan kerja Irman saling pandang, iba melihat Keenan. Mereka juga ikut menyalahkan Winda yang tidak berterus terang sejak awal kehamilan. “Winda punya alasan, Pa,” bisik Hikam saat papanya menyesalkan tindakan Winda yang menyembunyikan status pria yang menghamilinya. “Lagi pula dia baru mengetahui dirinya hamil saat usia kandungannya menginjak hampir tiga bulan, dan dia ragu mengatakan kepada Keenan, berpikir tentang keluarga Keenan yang tidak menyukainya, juga Keenan yang masih dekat dengan gadis itu,” lanjutnya pelan. Irman menghela napas panjang, sadar bahwa tiada gunanya menyesalkan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN