“Aku baik banget, Tante Lyra. Mama Martha, Papa Dinan, Mas Hendri, Mas Helmi, semua baik ke aku,” ucap Seanna sambil mengunyah secuil ayam geprek yang baru dia cubit dari piring. Di hadapan Seanna ada Martha yang tersenyum senang mendengar penuturan menantunya, sama menikmati makan juga. “Satu-satunya hal yang bikin aku nggak baik cuma rasa kangenku ke Tante. Pengin banget ketemu tapi belum bisa nyusul ke sana.”
“Tante juga kangen Sea. Nanti libur semester ke sini ya, Nak? Sama suami kamu. Jenguk Dedek Zafran. Badannya embul banget, lebih berat dari foto yang terakhir Tante kirim.”
“Mau banget, tapi masih lamaaaaaaaaa. Aku berharapnya sekarang, kalo cuma ambil jatah akhir pekan nggak akan cukup.”
“Sabar, dong! Sea anak baik, anak cantik, pasti nggak akan terasa waktu cepat berlalu.” Sen
