Side Story: Hendrian – Seanna 10

2008 Kata

Ruangan tampak hening, Hendrian menghela napas menatap Seanna yang cemberut tanpa ada keinginan untuk menyentuh sendok dan memulai makannya. Sudah dari beberapa menit lalu dia seperti itu, tidak, sudah sejak tadi sore suasana hati Seanna buruk. Masalahnya setiap Hendrian bertanya, tidak ada jawaban yang didapat. Istri kecilnya membuang muka alih-alih bersuara. Harusnya kalau ada masalah tinggal keluhkan saja. Ada yang membuatnya terganggu, ungkapkan saja. Ada yang sakit, merengek seperti Seanna yang biasa. Namun, gadis belia memang sulit ditebak jalan pikirannya. Sikap labil sudah bukan rahasia umum lagi, Hendrian tidak bisa protes pada hal yang satu itu, jadilah dia berusaha bersabar sekaligus tidak menyerah membujuk Seanna. “Tidak suka pada menunya? Atau lagi tidak selera makan?” Hendr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN