Hendrian mengantar Seanna tepat di depan gerbang kampus. Sebelum turun, istri kecilnya tersenyum manis sambil melepaskan sabuk pengaman. Matanya menatap Hendrian lekat, juga berbinar-binar. “Hari ini jangan jemput, ya. Aku ada tugas kelompok. Janji, deh nggak bakalan pulang malam. Paling lambat sore atau berbarengan sama jam Om pulang kerja.” “Diantar siapa? Jangan naik ojek atau taksi online, berbahaya untuk kamu yang masih belum terlalu hafal jalanan-jalanan kota ini.” “Kebetulan Agas satu kelompok sama aku, jadi dia yang bakal anterin pulang. Kami nugasnya di toko kue, hampir mirip cafe sebenarnya tapi jualan lebih didominasi kue. Kata beberapa temen toko kuenya lagi hits, Om. Enak-enak, mana ownernya masih muda, cantik, terus langsing banget. Udah nikah, sih. Udah punya dua anak juga