50 : As You Wish, My Love

1898 Kata

Diaz takjub melihat Aura yang bertindak agresif. Ciuman mereka masih belum seimbang, hanya saja Aura berusaha keras untuk menandingi Diaz. Alih-alih makin liar, Diaz justru ingin tertawa karena berkali-kali Aura tersentak saat Diaz mencoba menggodanya. Suasana yang tadi memanas, seketika mencair seiring dengan Diaz menarik wajahnya. Menciptakan sedikit jarak untuk sama-sama bernapas. “Apa yang kau inginkan?” tanya Diaz sembari menangkup sisi wajah Aura. Kening keduanya saling menempel, puncak hidung Diaz mengenai puncak hidung Aura. “Terlalu bersemangat, Aura. Seolah kau ingin menarik rohku keluar dari mulut. Kau ingin memakanku dengan gigi dan lidah kecil itu.” Wajah Aura yang merah jadi semakin merah. Dia menatap Diaz tidak fokus, alias malu luar biasa. “Jangan tanya! Aku mau jadi domi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN