Side Story: Hendrian – Seanna 18

2090 Kata

“Seanna ...” panggil Hendrian seraya menyentuh bahunya pelan. “Seanna ...” Namun, yang dipanggil enggan menyahut, enggan juga menoleh. Hanya bergeming di dalam selimut, menyembunyikan semuanya. Dimulai dari mata yang sembab, pipi merona, tubuh yang polos tapi berhiaskan banyak tanda kemerahan. Hasil Hendrian berpuluh-puluh menit yang lalu. Pria itu super ganas, Seanna merasa dilahap sebadan-badan. “Selamat sudah jadi wanita dewasa, terima kasih banyak untuk hadiah berharganya.” Tanpa memaksa, Hendrian merengkuh erat tubuh Seanna, mengecup tempat yang diperkirakan adalah kepala istrinya. Entah itu mengenai kening, pelipis, atau bahkan rambut sekalipun, tidak masalah. Yang penting Seanna harus dicium. Ciuman penuh luapan kasih sayang. Beberapa jam sebelumnya ... “Om, jangan lepasin dalam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN