“Az, buka pintunya. Kita makan malam bareng,” ujar Asmaya lirih. Namun, jangankan bergerak menoleh saja tidak. Diaz hanya tengkurap di tempat tidur, dengan kepala berada di bawah bantal. Sudah seharian dia seperti ini. Tidak punya motivasi untuk bangun, apalagi melakukan aktivitas. “Harus gimana lagi Mom minta kamu buat bangun. Jangan kayak gini, Nak. Lama-kelamaan tubuhmu berontak karena kekurangan nutrisi.” Diaz tidak akan mati karena sakit, tetapi tidak bisa melihat Aura perlahan-lahan membunuhnya. Sampai berapa lama dia harus seperti ini? Sampai berapa lama dia bertahan dalam kondisi seperti ini? Di depan keluarga, teman-temannya, dan Dokter Elgar, Diaz terlihat bagaikan orang pesakitan. Sekuat apa pun menutup-nutupi, mereka tidak dapat dibohongi. Normal yang Diaz maksud saat ini, men