46 : Saudade

2105 Kata

“Mbak Aura, di depan ada yang nyariin.” Aura meletakkan cupcake yang belum selesai dihias, menoleh ke arah Ria, junior Azkia sewaktu kuliah. Saat ini Ria berada di semester enam, butuh uang tambahan untuk keperluan skripsi nanti. Berkat Aura yang meminta bantuan pada Azkia untuk mencarikan pekerja paruh waktu anak kuliahan, Ria datang seminggu yang lalu sebagai pelamar pertama dan satu-satunya. “Siapa, Ri? Kayaknya aku nggak punya janji apa-apa hari ini.” “Cowok, Mbak. Karyawan kantoran, mungkin sekelas kepala divisi atau manajer gitu. Pakaiannya khas banget, mana wangi lagi.” Aura justru salah fokus pada deskripsi Ria, alih-alih sibuk menebak orangnya. “Ganteng juga, nggak? Kok, malah fokus ke wanginya?” tanya Aura geli. Dia mengelap tangan dengan tisu, berikut melepas apron. “Eh, aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN