48 : One Kiss is All it Takes

2150 Kata

Aura menunggu Dennis menghampiri mejanya, hampir tidak sabar karena waktu seakan berjalan lambat ditambah lagi daddy-nya sedang membahas sesuatu dengan sang sekretaris. Jempol kaki Aura menekuk, jantung deg-degan, dan perutnya mulas. Apa yang ingin dibicarakan membuat dia luar biasa tegang. Pasalnya ini pertama kali Aura mau membahas masalah berbulan-bulan yang lalu, setelah mati-matian menghindarinya. Sekretaris Dennis pergi selepas pembicaraan berakhir. Kini dia menghampiri Aura seorang diri, tetapi dengan fokus yang terbagi-bagi karena disapa oleh seluruh karyawan yang sedang makan siang di kafetaria kantor. Sebagai salah satu petinggi perusahaan, pengaruh kehadiran Dennis bukan main-main. Aura kagum dengan pembawaan daddy-nya yang tenang berwibawa. Namun, terbesit rasa kecewa saat mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN