Side Story: Leoni – Djenaka 17

2003 Kata

Desah Leoni lepas saat Djenaka memenuhi dirinya. Pegangan pada pinggiran meja tanpa sadar menguat, saking kuatnya mungkin buku-buku jari Leoni sampai memutih. Sensasi yang tak terelakkan, darahnya semakin berdesir dan jantungnya berdebar kencang. Bibirnya melepaskan desah, yang mana terdengar seksi sekaligus memantik gairah. “Mbak suka?” tanya Djenaka sambil mengetatkan rahang. Bergerak teratur, menarik lalu menghunjam. Mundur lalu maju. Kedua tangannya memberi stimulan pada dadaa Leoni, meremass kemudian memelintir putingnya. Sampai punggung Leoni tidak lagi menyentuh permukaan meja, melainkan melengkung indah bak busur panah. “Mbak Leoni suka?” Tidak ada jawaban selain hanya rengekkan. Mata Leoni tidak sanggup membuka, dia merasa semakin basah dan licin jika terus bertatapan dengan Dje

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN