Side Story: Leoni – Djenaka 18

2074 Kata

“Duduk di sana, jangan bergerak sampai aku kembali!” perintah Leoni dengan telunjuk teracung tepat di depan wajah Djenaka. Matanya melotot tajam, tidak ingin disela apalagi dibantah. Lambungnya perih membuat Leoni harus menunda omelan, momennya begitu pas dengan kepulangan Djenaka. Sehingga Leoni harus rela menunda sejenak menyantap sup ayam yang baru dibuat, demi menjegal Djenaka tepat di depan pintu, menyeretnya segera ke ruang tamu. “Sayang, aku—” “Tidak ada sayang-sayangan! Jangan sok manis, kau sudah membuat kekacauan. Berita tentang kita tengah berseliweran. Dengan situasi sekarang, jangankan muncul ke permukaan, memperlihatkan seujung kuku saja aku enggan!” Usai melepas sebagian kecil unek-unek, Leoni lantas beranjak meninggalkan Djenaka. Menuju dapur, menempati salah satu kursi c

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN