56 : That Day

2094 Kata

“Bu Bos kalian mana?” tanya Diaz begitu memasuki toko kue yang diberi nama ‘Aura Bakery’. Menatap Ria sekilas, lalu mengedarkan pandangan untuk mencari-cari keberadaan perempuannya. Akan tetapi tak Diaz temui di sudut mana pun. “Sudah tutup, kan? Kenapa belum muncul juga, padahal saya jemput di jam biasa. Apa masih ada kerjaan lain di dapur?” “Pak Bos belum tau? Bu Bos udah pulang tadi sore. Dijemput temennya, Pak Hendrian yang wangi itu, lhooo ...” “Dia tidak mengabari saya.” Dengan nada ketus Diaz mengeluarkan ponsel dari kantong celana, memeriksa pesan maupun panggilan tak terjawab di sana. Namun, nihil. Tidak ada sama sekali. Alih-alih chatting Diaz malah belum dibaca sama sekali karena Aura tidak aktif. “Kalian tidak tanya alasan kenapa Aura dijemput Hendrian? Aneh saja pergi tiba-t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN