57 : Wedding (Shock) Day

2014 Kata

Diaz masih diam-diam menggerutu soal penampilannya yang berlebihan. Jas familiar ini harusnya dikenakan saat di pernikahan sendiri, bukan di pernikahan orang. Terlalu ‘wow’ untuk sekadar kondangan. Nanti undangan yang datang jadi salah paham, mengira Diaz mempelai prianya karena terlalu cocok dengan label tersebut. “Kak, aku tinggal bentar, ya. Kebelet pipis!” Aura pamit tergesa-gesa setelah turun dari mobil. Belum juga Diaz merespons, dia sudah jalan lebih dulu entah ke mana. Buat Diaz menghela napas sembari menggaruk kening yang tak gatal. Kenapa, sih? Alih-alih minta temani, Aura malah pergi sendiri. Diaz jadi bingung menunggu di mana, terlebih dia tidak kenal siapa yang menikah hari ini. Melihat kursi di dekat pohon, Diaz memutuskan untuk duduk di sana sampai Aura kembali. Namun, lan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN