“Leon, maunya kamu apa, sih? Mama bingung banget,” keluh Irayana. Menatap heran ke arah Leoni yang diam sejak tadi. Katanya mau makan stroberi, tetapi setelah diambil dan diletakkan di hadapannya, Leoni malah menangis. Meskipun tidak terisak, air matanya tetap berjatuhan dalam kondisi raut wajah yang datar. “Kok, jadi sensitif gini? Kamu lagi menstruasi atau mau menstruasi?” “Tidak dua-duanya,” jawab Leoni sambil menggelengkan kepala. Kini punggung tangannya mengusap pipi, berusaha untuk berhenti menangis tapi tidak bisa. Entah kenapa Leoni merasa sedih, dadanya sesak seolah ada beban berat yang mengendap di sana. Hanya saja Leoni tidak tahu apa yang jadi penyebab semua keluhannya ini. “Mataku berkeringat, Ma. Mana ada orang menangis tidak bersuara. Dari tadi ‘kan aku cuma diam saja.” “S